PENGANTAR ASAM BASA
1. Asam
Asam
merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya
cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air
akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa
sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu
mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan
listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah
ion yang bermuatan listrik negatif.
2. Basa
Dalam
keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa
produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta
deterjen mengandung basa.
Basa
adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan
ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya
mengandung gugus OH.
Asam Kuat
Asam kuat itu terdisosiasi sepenuhnya
dalam air, membentuk H+ dan anion.
Ada enam macam asam kuat, yaitu
HCl – asam klorida
HNO3 – asam nitrat
H2SO4 – asam sulfat
HBr – asam bromida
HI – asam iodida
HClO4 – asam perklorat
Jika asam terurai 100% dalam larutan
dengan konsentrasi 1,0 M atau kurang, maka itu disebut asam kuat.
Asam sulfat dianggap sebagai asam kuat
hanya pada disosiasi pertama. H2SO4 →
H+ + HSO4–
Asam lemah
Asam lemah hanya sebagian terurai dalam
air untuk memberikan H + dan anion. Contoh asam lemah termasuk asam fluorida,
HF, dan asam asetat, CH3COOH. Asam lemah meliputi:
Molekul yang mengandung proton terionisasi. Sebuah molekul dengan produk
formula dimulai dengan H biasanya adalah asam.
Asam organik yang mengandung satu atau lebih gugus karboksil,–COOH. H
adalah terionisasi.
Anion dengan proton terionisasi. (Misalnya, HSO4– →
H+ + SO42- )
Kation
kation logam transisi
kation logam berat dengan muatan tinggi
NH4+ terdisosiasi menjadi NH3 + H+
Basa kuat
Basa kuat terurtai 100% menjadi kation
dan OH – (ion hidroksida). hidroksida dari logam golongan IA dan IIA biasanya
dianggap sebagai basis yang kuat.
LiOH – lithium hidroksida
NaOH – natrium hidroksida
KOH – kalium hidroksida
RbOH – rubidium hidroksida
CsOH – cesium hidroksida
* Ca(OH)2 – kalsium hidroksida
* Sr(OH)2 – strontium hidroksida
* Ba(OH)2 – barium hidroksida
* Basa ini benar-benar terurai dalam
larutan 0,01 M atau kurang. Basa lainnya dengan konsentrasi sebesar 1,0 M dan
terurai 100% pada konsentrasi itu. Ada
basa kuat selain yang tercantum, tetapi mereka jarang dijumpai.
Basa Lemah
Contoh basa lemah NH3, dan dietilamina,
(CH3CH2)2NH. Kebanyak basa lemah adalah anion dari asam lemah. basa lemah tidak
menghasilkan ion OH– oleh disosiasi. Sebaliknya, mereka bereaksi dengan air
untuk menghasilkan ion OH–. Sedikit tambahan kondisi penentuan suatu asam-basa
di atas adalah diukur pada temperatur 25°C
Mungkinkah pH Larutan Negatif?
Mungkinkah pH larutan negatif? Jawaban
singkatnya, MUNGKIN! Kenapa tidak mungkin, hitungan secara teoritis ini sangat
mungkin kok!. Ini hanya terjadi pada asam kuat dengan konsentrasi yang lebih
dari 1 M. Kita bisa periksa menggunakan
rumus pH = -log [H+], misalnya larutan HCl 10M maka kalkulasinya menghasilkan nilai
-1. Jadi ini mungkin banget kan?!
Tetapi adakah alat (pH meter) yang
sanggup mengukur nilai sampai pH -1? Ini lain lagi masalahnya.
Dalam literatur dinyatakan rentang pH
itu antara 0 – 14. Itu saja dibatasi kalau larutannya encer (tidak lebih dari 1
M). Pada alat ukur derajat keasaman ini bekerja dengan menggunakan larutan
pembanding tertentu. Atau dengan kata lain alat tersebut perlu dikalibrasi
terlebih dahulu sebelum digunakan. Jadi pH juga berharga relatif, belum lagi
diukur pada kondisi bagaimana, misal pada suhu berapa derajat atau tekanan
berapa atm.\
Jadi setiap asam yang menghasilkan
konsentrasi ion hidrogen dengan molaritas lebih besar dari 1 yang dihitung
memiliki pH negatif. Misalnya, pH HCl 12M dihitung menjadi -log (12) = -1,08.
Namun, Anda tidak bisa hanya mencelupkan elektroda pH kaca dalam HCl dan
mengukur pH negatif. pH elektroda gelas mengalami defek (catat) yang disebut
‘acid error’ yang menyebabkan ia mengukur pH lebih tinggi dari pH nyata. Hal
ini sangat sulit untuk diterapkan koreksi untuk cacat ini untuk mendapatkan
nilai pH benar.
Juga, asam kuat konsentrasi tinggi
tidak sepenuhnya terurai dalam larutannya . Dalam kasus HCl, beberapa hidrogen
akan tetap terikat dengan klorin, sehingga dalam hal ini pH nyata akan lebih
tinggi daripada pH yang dihitung dari molaritas asam.
Keadaan yang lebih rumit jika aktivitas
atau konsentrasi efektif ion-ion hidrogen dalam asam kuat pekat yang lebih
tinggi dari konsentrasi yang sebenarnya.
Hal ini karena ada begitu sedikitnya air sebagai pelarut per unit asam.
Sementara pH umumnya dihitung sebagai -log [H +](negatif logaritma dari
molaritas ion hidrogen), akan lebih akurat untuk menulis pH = – log aH+ (pH =
negatif logaritma dari aktivitas ion hidrogen). Pengaruh aktivitas ion hidrogen
ini sangat kuat, dan membuat pH jauh lebih rendah daripada yang kita harapkan
dari molaritas asam.
Jadi … Anda tidak dapat mengukur pH
yang sangat rendah secara akurat dengan
pH elektroda kaca dan sulit untuk mengatakan apakah pH itu ditentukan oleh
peningkatan aktivitas ion hidrogen lebih dari yang disebabkan oleh terurainya
asam secara tidak sempurna. pH negatif adalah mungkin, tetapi bukan sesuatu
yang bisa ditunjukkan secara nyata.
Pertanyaannya: untuk apa sih
sesungguhnya kita menentukan pH larutan, bukannya sudah cukup diwakili dengan
satuan konsentrasi MOLAR? Ini pertanyaan yang sering muncul. Jawabannya pasti
SAUDARA sudah tahu?!🙂
Bahasan kimia kelas 11 sma fokus pada
larutan, larutan asam-basa dan garam, diobok-obok sampai habis karena larutan
adalah hal penting yang ada di sekitar kehidupan ini. Banyak zat beserta
sifatnya menjadi bermakna karena sifat keasaman dan kebasaannya demikian pula
kombinasi asam-basa yaitu garamnya. Jadi simak bahasan itu semua dengan baik
pada semester 2 ini.
Konsep asam basa ini akan menjadi hal
yang sangat-sangat penting untuk mempelajari sifat-sifat kimia pada bahasan
kimia lanjut. Apalagi kalau berminat di bidang yang ada kaitannya dengan kimia.
Di sma bahasan asam basa masih cukup sederhana dan mendasar, namun mengasyikkan
untuk memanjakan nafsu otak kalkulasi dan logika. Hiruk pikuk bahasan asam basa
kebanyakan ada pada penentuan mana asam basa serta masing-masing konjugasinya
juga tak dan tik hitungan derajat keasaman (pH) beserta parameter yang terkait
(konsentrasi, volume, massa, dan lain lain).
Zat utama dalam bahasan ini adalah ion
hidrogen dan ion hidroksida yang
dihasilkan ketika zat lain dilarutkan dalam pelarut umum (air). Banyaknya
ion-ion tersebut akan menjadi sentral dalam kalkulasi sistem larutan. Kalkulasi
tersebut diejahwentahkan dalam satuan konsentrasi molar (M). Banyak parameter
yang terkait molar ini, bisa datang dari mana saja sebagai “sumber masalah”
soal-soal larutan. Jangan sampai konsep terlepas ketika sedang asyik berhitung.
Kimia bukanlah soal hitung-menghitung laksana matematika. Jadi kalau menguasai
konsep mol dan teori asam basa maka tidak ada hal yang akan menyulitkan untuk
menyelesaikan persoalan kimia asam-basa ini.
Ada beberapa teori tentang asam basa,
namun keduanya bersifat relatif. Tidak ada larutan yang mutlak asam atau basa.
Kerelatifan asam basa larutan sesungguhnya jika ada dalam pasangan zat (lingkungan) saat terjadi reaksi. Ini mirip
kalau kita membandingkan manusia satu dengan manusia lainnya. Silahkan kejar
dan banyak tanya tentang kemanfaatan bahasan ini atau kalau malu bertanya
jelajahlah jagad maya, pasti ketemu jawaban-jawaban rasa penasaran kita.
Pantas saja bahasan asam basa ini
diberi porsi lebih karena manusia sebagai makhluk pembelajar tak akan lepas
dari larutan. Fakta bahwa makhluk hidup didominasi oleh larutan menyebabkan ia
fokus pada asam basa juga (🙂 apa iyah). Bahkan sehat atau sakitnya
manusia bisa diindikasikan oleh derajat asam basa pada ekskresi maupun sekresi
zat yang dihasilkan tubuhnya. So penting banget kan?!🙂.
Summber
:
Chang. Raymond. 2005 KIMIA DASAR KONSEP
KONSEP INTI Edisi ketiga Jilid 2. Jakarta : Erlangga